.post-body { -webkit-user-select: none; -khtml-user-select: none; -moz-user-select: none; -o-user-select: none; }

PENGUNJUNG

robot

kursor

SpongeBob SquarePants

hujan cinta

Tugu Sutra UNNES

Pawiyatan luhur itu, kata Prof Fathur, sebuah rumah yang memiliki keluhuran. Rumah tidak akan ada keluhuran jika rumah itu tidak nyaman, sehingga rumah itu tidak dihuni malaikat. sebaliknya kalau rumah itu dihuni malaikat dan malaikat dapat mendoakan penghuni rumah itu maka rumah itu akan menjadi luhur..

Gerbang Utama UNNES

Gerbang utama UNNES sebagai perlambang pintu awal kesuksesan para mahasiswa UNNES dalam meraih kesuksesan di kancah internasional.

Mahasiswa Aktivis

Mahasiswa di katakan luar biasa bukan hanya dari prestasinya saja, namun mahasiswa yang mampu menyelaraskan akademik dengan organisasi akan jauh lebih luar biasa .

Rumah Kupu-Kupu UNNES

UNNES sebagai kampus konservasi mengapdikan diri dalam melestarikan alam dan satwa salah satunya kupu-kupu dengan ribuan macam spesies.

Lambang Konselor Indonesia

Konselor merupkan salah satu profesi yang di jaga ketat oleh kode etik yang mengikatnya. salah satu bidang profesi yang mulia dengan membantu mengentaskan setiap permasalahan kliennya .

Sabtu, 03 Januari 2015

Untuk mendownload semua materi Power Point TIK silakan buka link di bawah ini:

  Data dan Informasi
     Download

 Analisis SWOT
     Download

 Pengertian Komponen Karakter TIK
     Donwload

Program Pemerintah dan Swasta
     Download

Sejarah Komputer
    Download

Pembelajaran Modern BK
    Download

Komponen Hardware dan Software
    Download

Hubungan TIK Komputer dan BK
    Download

Kamis, 18 Desember 2014



PRORAM PEMERINTAH DAN SWASTA

Untuk mendonload  materi PPT Pemerintah dan Swasta klik disini


Teknologi informasi dan komunikasi merupakan media dalam pelaksanaan program layanan bukan tujuan layanan, maka pemanfaatannya hanya sebagai media untuk melakukan pendekatan-pendekatan, pemberian informasi, promosi, konsultasi dan masih banyak lagi. Untuk hasil yang memuaskan maka konselor diharapkan dapat berperan sebagai operator dan memahami fungsi dan peran teknologi dalam pelaksanaan tugasnya. Dengan kegiatan training atau pelatihan baik personal maupun kolektif secara rutin diharapkan ketrampilan-ketrampilan tersebut dalam diperoleh dalam waktu singkat. Dengan segala kelebihan dan kekurangannya internet dapat menimbulkan suasana yang berbeda dalam menjalin hubungan antara konselor dengan klien. Tapi internet hanya sebatas alat atau media dalam penyelenggaraan layanan bimbingan konseling bukan sebagai tujuan, maka konselor juga perlu memperhatikan efektifitas penggunaannya. Keberhasilan layanan yang diberikan amat tergantung dari keterampilan konselor dalam mengelola layanan bimbingan dan konseling
  1. Pemerintah
                Pemerintah melalui instansi-instansi terkait maupun bersama organisasi profesi konselor (ABKIN)  melakukan upaya:
a)                       Memperbaharui data guru pembimbing/konselor di lapangan setiap jangka waktu tertentu secara kontinyu, baik jumlah maupun kualifikasi pendidikannya guna  memperoleh peta pemerataan dalam hal kuantitas  dan  kualitas guru pembimbing. Data tersebut digunakan untuk membuat kebijakan yang terkait dengan penyediaan guru pembimbing/konselor dalam rasio yang ideal pada setiap sekolah menengah umum maupun kejuruan dengan kualifikasi pendidikan minimal S-1 BK dan pada saatnya kelak minimal semua konselor telah melalui program pendidikan profesi (konselor tersertifikasi).
b)                       Mengupayakan percepatan dan pemerataan bagi guru pembimbing/konselor yang masih berlatar belakang pendidikan D-3 jurusan/program studi bimbingan dan konseling untuk melanjutkan pendidikan S-1 program studi BK.
c)       Membenahi sistem penempatan guru pembimbing/konselor dengan menutup kran yang selama ini terbuka  bagi guru-guru yang berlatar pendidikan non bimbingan dan konseling untuk beralih fungsi menjadi guru pembimbing/ konselor, maupun dalam penerimaan pegawai negeri sipil calon guru pembimbing/konselor.
d)                       Membenahi sistem pengangkatan pengawas guru pembimbing/konselor dengan menutup kran yang selama ini terbuka bagi kepala sekolah/guru yang berlatar pendidikan non bimbingan dan konseling untuk diangkat menjadi pengawas  melaksanakan supervisi kepada guru pembimbing/konselor di lapangan. Selan-jutnya, dengan latar belakang pendidikan mereka minimal S-1 BK serta penga-laman praktik sebagai konselor, memberikan bekal untuk menjalankan tugas-nya sebagai pengawas dalam melakukan supervisi kepada guru pembimbing/ konselor, tidak hanya melakukan pendekatan secara administratif, tetapi lebih kepada substantif yang dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya secara akademik dalam kerangka pandang bimbingan dan konseling.
Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia (ABKIN)
                ABKIN sebagai asosiasi profesi konselor, perlu melakukan upaya yang mendukung  internalisasi dan operasionalisasi faktor-faktor motivasional dalam melaksanakan tugas profesional para konselor. Hal ini dapat dilakukan melalui beberapa kegiatan berkoordinasi atau bekerjasama dengan lembaga-lembaga terkait, yakni: 
a)                       Melakukan pengawasan dan supervisi terhadap berbagai hal terkait dengan implementasi isi buku “Penataan Pendidikan Profesional Konselor dan Layanan Bimbingan dan Konseling dalam Jalur Pendidikan Formal” serta  pemikiran yang mendasarinya pada tataran praksis di lapangan, seraya terus melakukan penyempurnaan yang relevan.
. LPTK Penyelenggara Pendidikan Profesional Konselor
a)       Menyempurnakan isi dan strategi penyampaian kurikulum
b)       Membuka program dengan kurikulum khusus bagi guru pembimbing yang masih berlatar belakang pendidikan D/3 jurusan/program studi bimbingan dan konseling untuk melanjutkan S-1, guna mendukung percepatan dan pemerataan secara kuantitas maupun kualitas tersedianya guru pembimbing/konselor yang berlatar pendidikan S-1 program studi bimbingan dan koseling, dan memiliki kesiapan untuk melanjutkan pendidikan profesi
c)       Mengembangkan program pelatihan sebagai kelanjutan dari program pengembangan kompetensi




DATA DAN INFORMASI 

untuk mendonload PPT Data dan Informasi klik disini

Data bisa berwujud suatu keadaan, gambar, suara, huruf, angka, matematika, bahasa ataupun simbol-simbol lainnya yang bisa kita gunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian ataupun suatu konsep. Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan. Data bisa berwujud suatu keadaan, gambar, suara, huruf, angka, matematika, bahasa ataupun simbol-simbol lainnya yang bisa kita gunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian ataupun suatu konsep.
Metode pengumpulan data:
  1. Wawancara  : metode pengambilan data yang dilakukan dengan cara menanyakan sesuatu kepada seseorang responden yaitu dengan bercakap-cakap secara tatap muka. (Patton dalam poerwandari, 1998).
                          dibagi menjadi dua macam, yakni :
a)                 wawancara terstruktur
                                Mengetahui dengan pasti apa yang ingin digali dari responden sehingga daftar pertanyaan dibuat secara sistematis
b)       wawancara tidak terstruktur.
                          hanya memuat point-point penting masalah
  1. Pengukuran fisik meliputi alat ukur harus memenuhi standar penelitian, mudah dijalankan dan dikendalikan serta harus dikalibrasi sebelum mulai melakukan pengukuran. Selain itu, pengukuran memperhatikan situasi yang disyaratkan dalam perumusan masalah, misalnya tekanan atau suhu
  2. Observasi (hasil pengamatan) : melihat langsung proses yang sedang berjalan serta mengambil kesimpulan sehubungan dengan data yang diperlukan
                          dibagi menjadi tiga macam yaitu :
a)       observasi partisipatif yakni peneliti mengamati apa yang dikerjakan, mendengarkan apa yang diucapkan dan berpartisipasi dalam aktivitas yang diteliti.
b)        observasi non partisipasif yakni dilakukan dengan tidak berstruktur karena belum jelas fokus penelitiannya.
c)       observasi tersamar yakni peneliti berterus terang kepada narasumber bahwa sedang melakukan penelitian.
d)       observasi partisipatif yakni peneliti mengamati apa yang dikerjakan, mendengarkan apa yang diucapkan dan berpartisipasi dalam aktivitas yang diteliti.
e)        observasi non partisipasif yakni dilakukan dengan tidak berstruktur karena belum jelas fokus penelitiannya.
f)        observasi tersamar yakni peneliti berterus terang kepada narasumber bahwa sedang melakukan penelitian.
Aspek dalam Pengumpulan Data:
4WH :
       Data apa yang dikumpulkan (What)
       Dengan apa data dikumpulkan (With)
       Darimana data akan dikumpulkan (Where)
       Kapan data akan dikumpulkan (When)
       Bagaimana cara mengumpulkan (How)
Jenis-jenis data:
Menurut cara memperolehnya :
       Data primer merupakan data yang secara langsung diperoleh sendiri objek penelitian dan untuk kepentingan yang bersangkutan berupa observasi, wawancara.
       Data sekunder merupakan data yang didapat tidak secara langsung dari objek penelitian. Data yang sudah jadi, dikumpulkan dan disatukan oleh pihak lain dengan berbagai metode baik secara komersial maupun non komersial atau diterbitkan oleh berbagai instansi lain. Biasanya berupa data statistik hasil riset dari majalah/surat kabar, dokumentasi dan arsip-arsip resmi.
menurut sifatnya :
       Data kuantitatif merupakan data yang disajikan dalam bentuk angka-angka, misalnya: laporan keuangan, besarnya pendapatan, harga saham, jumlah pembeli pada saat perayaan hari besar dan lain sebagainya.
       Data kualitatif merupakan data yang dipaparkan dalam bentuk kata-kata yang mengandung makna dan tidak berbentuk angka, misalnya kuesioner pertanyaan tentang kualitas pelayanan sebuah rumah sakit, gaya kepemimpinan, suasana kerja, persepsi konsumen terhadap botol air minum dalam kemasan dan lain sebagainya.
Menurut sumbernya :
       Data internal merupakan data dari dalam organisasi yang menggambarkan keadaan dan kondisi pada suatu organisasi tersebut. Misalnya dalam suatu perusahaan mencakup jumlah modalnya/data keuangan, jumlah produksinya/data produksi, jumlah karyawannya/data pegawai dan lain-lain.
       Data eksternal merupakan data dari luar organisasi yang dapat menggambarkan faktor-faktor yang mungkin berpengaruh terhadap hasil kerja suatu organisasi. Misalnya minat beli masyarakat mempengaruhi hasil penjualan suatu perusahaan, tingkat preferensi pelanggan, persebaran penduduk dan lain sebagainya.
Menurut waktu pengumpulannya :
       Data time series merupakan data yang menunjukkan sesuatu dari waktu ke waktu/secara historis untuk mengamati perkembangan suatu kegiatan atau kejadian selama periode tersebut. Misalnya data perkembangan nilai tukar dollar, harga sembilan jenis bahan pokok penduduk, perkembangan uang beredar, jumlah pengikut jamaah nurdin m.top dan doktor azhari.
       Data cross section merupakan data yang dikumpulkan pada suatu waktu/titik waktu tertentu untuk menggambarkan keadaan dan kegiatan pada waktu tersebut. Misalnya laporan keuangan, data penelitian berupa data pelanggan yang menggunakan kuesioner.
informasi
Davis dalam Kadir (2003:28), informasi adalah “data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang
Dari beberapa pendapat di atas yang mengemukakan defenisi dari arti informasi, maka informasi mencakup data yang diberi konteks, kemudian diolah untuk disajikan sehingga diterima sebagai sebuah informasi, yang dapat menambah pengetahuan seseorang.
Menurut Davis (1991:29), informasi memiliki  ciri – ciri , diantaranya :
  1. Benar/salah  : Berhubungan dengan kebenaran terhadap kenyataan
  2. Baru  : Informasi benar-benar baru bagi penerima
  3. Tambahan : Informasi dapat memperbaharui / memberikan perubahan terhadap informasi yang telah ada.
  4. Korektif  : Digunakan untuk melakukan koreksi terhadap informasi sebelumnya yang salah
  5. Penegas  : Dapat mempertegas informasi yang telah ada, sehingga keyakinan terhadap informasi semakin meningkat
  6. Manfaat dari informasi menurut Sutanta (2003:11), adalah :
  7. 1. Menambah pengetahuan
  8.           Adanya informasi akan menambah pengetahuan bagi penerima yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan yang mendukung proses pengambilan keputusan.
  9. 2. Mengurangi ketidakpastian pemakai informasi
  10.           Informasi akan mengurangi ketidakpastian karena apa yang akan terjadi dapat diketahui sebelumnya, sehingga kemungkinan menghindari keraguan pada saat pengambilan keputusan



Pembelajaran Modern BK
 
Untuk mendonload materi PPT Pembelajaran Modern BK silakan klik disini



Empat prinsip pokok pembelajaran abad ke 21 yang digagas Jennifer Nichols :
(1)     instruction should be student-centered;
(2)     education should be collaborative
(3)     learning should have context;
(4)     schools should be integrated with society..
  Instruction should be student-centered
Pengembangan pembelajaran seyogyanya menggunakan pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa. Siswa ditempatkan sebagai subyek pembelajaran yang secara aktif mengembangkan minat dan potensi yang dimilikinya. Siswa tidak lagi dituntut untuk mendengarkan dan menghafal materi pelajaran yang diberikan guru, tetapi berupaya mengkonstruksi pengetahuan dan keterampilannya, sesuai dengan kapasitas dan tingkat perkembangan berfikirnya, sambil diajak berkontribusi untuk memecahkan masalah-masalah nyata yang terjadi di masyarakat
Pembelajaran berpusat pada siswa bukan berarti guru menyerahkan kontrol belajar kepada siswa sepenuhnya. Intervensi guru masih tetap diperlukan. Guru berperan sebagai fasilitator yang berupaya membantu mengaitkan pengetahuan awal (prior knowledge) yang telah dimiliki siswa dengan informasi baru yang akan dipelajarinya. Memberi kesempatan siswa untuk belajar sesuai dengan cara dan gaya belajarnya masing-masing dan mendorong siswa untuk bertanggung jawab atas proses belajar yang dilakukannya.  Selain itu, guru juga berperan sebagai pembimbing, yang berupaya membantu siswa ketika menemukan kesulitan dalam proses mengkonstruksi pengetahuan dan keterampilannya.
. Education should be collaborative
                Siswa harus dibelajarkan untuk bisa berkolaborasi dengan orang lain. Berkolaborasi dengan orang-orang yang berbeda dalam latar budaya dan nilai-nilai yang dianutnya. Dalam menggali informasi dan membangun makna, siswa perlu didorong untuk bisa berkolaborasi dengan teman-teman di kelasnya. Dalam mengerjakan suatu proyek, siswa perlu dibelajarkan bagaimana menghargai kekuatan dan talenta setiap orang serta bagaimana mengambil peran dan menyesuaikan diri secara tepat dengan mereka.
Learning should have context
                Pembelajaran tidak akan banyak berarti jika tidak memberi dampak terhadap kehidupan siswa di luar sekolah. Oleh karena itu, materi pelajaran perlu dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari siswa. Guru mengembangkan metode pembelajaran yang memungkinkan siswa terhubung dengan dunia nyata (real word). Guru membantu siswa agar dapat menemukan nilai, makna dan keyakinan atas apa yang sedang dipelajarinya serta dapat mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-harinya. Guru melakukan penilaian kinerja siswa yang dikaitkan dengan dunia nyata.
. Schools should be integrated with society
                Dalam upaya mempersiapkan siswa menjadi warga negara yang bertanggung jawab, sekolah seyogyanya dapat memfasilitasi siswa untuk terlibat dalam lingkungan sosialnya. Misalnya, mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat, dimana siswa dapat belajar mengambil peran dan melakukan aktivitas tertentu dalam lingkungan sosial. Siswa dapat dilibatkan dalam berbagai pengembangan program yang ada di masyarakat, seperti: program kesehatan, pendidikan, lingkungan hidup, dan sebagainya. Selain itu, siswa perlu diajak pula mengunjungi panti-panti asuhan untuk melatih kepekaan empati dan kepedulian sosialnya.
                Secara sederhana dapatlah dikemukakan bahwa pada umumnya fasilitas/peralatan TIK  dimanfaatkan untuk kegiatan pembelajaran karena potensinya  (Siahaan (2010:25)
                antara lain:
    1. membuat konkrit konsep yang abstrak, misalnya untuk menjelaskan sistem peredaran darah
    2. membawa obyek yang berbahaya atau sukar didapat ke dalam lingkungan belajar, seperti: binatang-binatang buas, atau penguin dari kutub selatan;
    3. menampilkan obyek yang terlalu besar, seperti pasar, candi borobudur;
    4. menampilkan obyek yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, seperti: mikro organisme;

 

Kamis, 04 Desember 2014

Program ELIZA dan PARRY

ELIZA
Eliza adalah salah satu Sistem Pakar yang paling awal dikembangkan. Eliza juga merupakan salah satu program komputer pertama yang mampu berkomunikasi. ELIZA ditulis oleh Joseph Weizenbaum (1996). Program pertama semacam ini adalah dikembangkan pada tahun 1967 di MIT.Ini adalah program komputer terapis yang dapat mengelabui pengguna hingga mempercayai bahwa mereka sedang bercakap-cakap dengan manusia nyata. Pada satu program yang spesifik, bernama DOCTOR, ELIZA mengambil peran seperti seorang psikiater.Tujuan dari pembuatan program ini adalah untuk meniru pembicaraan antara seorang psikolog dan pasiennya, dalam hal ini, ELIZA berperan sebagai psikoterapis dan memberikan saran dan nasihat tentang masalah penggunanya.
Eliza adalah Program AI yang mensimulasikan perilaku terapis. Kunci metode operasional ELIZA melibatkan rekognisi dari isyarat kata-kata atau kalimat input, dan output berupa tanggapan yang telah dipersiapkan atau diprogram, yang dapat meneruskan percakapan dengan suatu cara sehingga tampak bermakna. Program ini juga mengidentifikasi kata-kata kunci dan frase terkait mereka untuk kaleng. Pengguna berkomunikasi dengannya sebagaimana sedang berkonsultasi dengan seorang terapis. Eliza simulasi seorang psikoterapis untuk sarana untuk menyembunyikan kekurangan dan ketidakmampuan untuk menghitung respon tertentu dari pengguna.
Seperti program-program, yang berinteraksi dengan pengguna secara sederhana dengan Bahasa Inggris dan dapat mensimulasikan percakapan dikenal sebagai chatterbot. ELIZA, salah satu “chatterbots” pertama kali digunakan pengolahan bahasa alami untuk merespon script pengguna dalam conversations. Program ini pertama kali mengalami perkembangan di MIT pada tahun 1964. Tergantung pada entri awal dari pengguna, dengan cepat bisa menjadi jelas bahwa itu adalah sebuah mesin. Dengan label Eliza sebagai psikoterapis, menjadi lebih mudah untuk program untuk menipu pengguna dengan menanggapi entri dalam (apa yang tampaknya menjadi) cara yang sangat analitis yang diketahui digunakan oleh psikoterapis. Meskipun hanya mengambil masalah waktu sebelum Eliza akan menunjukkan kurangnya pemahaman, beberapa pengguna tidak diragukan lagi terjebak dalam percakapan dengan Eliza dan banyak akan berpendapat bahwa ini adalah komunikasi, output yang jelas kecerdasan. Meskipun saya percaya program seperti Eliza menunjukkan bentuk dasar pemrograman yang dapat diakui sebagai awal dari pikiran kognitif yang kompleks, itu adalah cara yang jauh dari mana saja dekat dengan meniru otak manusia. Bisa dikatakan bahwa Eliza cerdas, tetapi sama sekali tidak memiliki itu dipecah menjadi pikiran sadar. ELIZA tidak memiliki model internal komunikasi yang bisa melacak aliran percakapan, pesta rudimentarily bisa mengikuti percakapan sendiri.

PARRY
Parry adalah Sistem Pakar yang juga paling awal dikembangkan, Parry dibuat pada tahun 1972 oleh psikiatris Kenneth Colby ketika di Universitas Stanford yang mensimulasikan seorang paranoid. Mereka memilih seorang paranoid sebagai subyek karena beberapa teori menyebutkan bahwa proses dan sistem paranoia memang ada, perbedaan respons psikotis dan respons normalnya cukup hebat, dan mereka bisa menggunakan penilaian dari seorang ahli untuk mengecek keakuratan dari kemampuan pemisahan antara respons simulasi komputer dan respon manusia.
Parry mensimulasi perilaku yang paranoid dengan melacak "emosional negara bagian. Parry bertujuan untuk merefleksikan pikiran pasien dengan mental paranoid yang serius. Program ini menjalankan model mentahan dari prilaku schizophren paranoid berdasarkan konsep, konseptualisasi dan kepercayaan (penilaian tentang konseptualisasi : penerimaan, penolakan, dan netral). Ini juga menggunakan strategi percakapan, lebih serius dan merupakan program lanjutan dari ELIZA. Tidak seperti ELIZA, Parry menjadi sasaran pengujian Turing formal.

  
 

 
>